Rabu, 20 Agustus 2014M - 24 Syawal 1435H
Reporter : INDAH AL AZIZ
Reporter : INDAH AL AZIZ
MTI Canduang - JUSTIC, Pada pukul 10:50 WIB seluruh santri MTI Canduang diperintahkan oleh
kepala MTI tingkat MA (Madrasah Aliyah) agar berkumpul di lapangan
madrasah guna mengikuti sosialisasi perubahan kegiatan apel pagi. Di
tengah terik matahari, santri-santri berbaris dengan diatur oleh kepala
MA sendiri, namun dengan membutuhkan waktu yang sangat lama hampir kurang lebih
setengah jam lamanya.
Tak seperti hari biasa, rabu ini (20/08) jumlah santri sakit yang diantar ke Poskestren (Pos Kesehatan Pesantren) MTI Canduang lebih banyak dari biasanya, "hari-hari yang biasanya hanya 3 atau 4 orang santri paling banyak yang diantar ke Poskestren tiap harinya", tutur Nilma Yanti S.Pd,. membludaknya jumlah santri yang masuk Poskestren hari ini disebabkan oleh berbagai hal.
Tak seperti hari biasa, rabu ini (20/08) jumlah santri sakit yang diantar ke Poskestren (Pos Kesehatan Pesantren) MTI Canduang lebih banyak dari biasanya, "hari-hari yang biasanya hanya 3 atau 4 orang santri paling banyak yang diantar ke Poskestren tiap harinya", tutur Nilma Yanti S.Pd,. membludaknya jumlah santri yang masuk Poskestren hari ini disebabkan oleh berbagai hal.
Di tengah-tengah pengaturan barisan tersebut nampak beberapa santri mulai pusing dan langsung digotong menuju Poskestren. Dari laporan yang diterima oleh Crew JUSTIC melalui salah seorang petugas Poskestren "Latania Fizikri", diperoleh beberapa informasi dari tutrannya "semenjak mulai berbaris siang ini, sudah 8 orang santri yang diantar ke Poskestren dengan keluhan yang berbeda-beda, beberapa di antara mereka mengeluhkan pusing karena berdiri terlalu lama sedangkan panas matahari sangat terik, dan menyatakan tidak kuat lagi berdiri, selain itu alasan yang lain dari santri tersebut adalah karena penyakit mag yang dideritanya kambuh, salah seorang santri juga ada karena memang telah demam dari rumah namun tetap memaksakan pergi ke sekolah, namun di sisi lain sangat kami sayangkan karena ada juga santri yang kelihatan hanya berpura-pura sakit yang kemungkinan menjadikan alasan sakit tersebut karena malas mengikuti sosialisasi karena panas matahari yang terik".
Membludaknya santri yang sakit, menyebabkan Poskestren menjadi penuh sesak, dan santri-santri menjadi tidak terfasilitasi dengan baik, Poskestren hanya menyediakan 2 tempat tidur dan sehelai tikar dengan kasur, dan menyebabkan santri tidur berdesak-desakan di satu buah kasur di lantai, selain itu santri yang tidak mendapat kasur lagi hanya dapat beristirahat di tempat duduk yang tersedia di Poskestren.
Membludaknya santri yang sakit, menyebabkan Poskestren menjadi penuh sesak, dan santri-santri menjadi tidak terfasilitasi dengan baik, Poskestren hanya menyediakan 2 tempat tidur dan sehelai tikar dengan kasur, dan menyebabkan santri tidur berdesak-desakan di satu buah kasur di lantai, selain itu santri yang tidak mendapat kasur lagi hanya dapat beristirahat di tempat duduk yang tersedia di Poskestren.