Anatomisasi Perjuangan Syekh Sulaiman Arrasuli

Sabtu 15 Jumadil Akhir 1439 H/ 3 Maret 2018 M
          Dewan perwakilan rakyat daerah Sumatera Barat (DPRD) mengadakan Anatomisasi Perjuangan Syekh Sulaiman Arrasuli sebagai Ulama dan Pejuang dalam rangka Seminar Nasional pengusulan syekh Sulaiman Arrasuli menjadi pahlawan nasional pada sabtu (3/3) bertepatan dengan 14 jumadil akhir 1439 H.
     
          Acara ini merupakan seminar yang kedua,sebelumnya seminar pertama diadakan di Auditorium Madrasah Tarbiyah Islamiyah Canduang (MTI-C)  pada sabtu, 17 febuari 2018.
     
          Undangan yang hadir terdiri dari Gubernur Sumatera Barat Prof. Dr. H. Irwan Paryitno, SPsi, MSc, Wakil Gubernur Jambi Dr. H. Fachrori Umar, M.Hum, Bupati Agam Ir. H. Indra Catri, M.S.P, dan Pimpinan Tinggi dan mahasiswa Universitas Salam Imam Bonjol Padang, majelis guru dan karyawan MTI-Canduang serta tamu undangan lainnya.
   
         Acara dimulai dengan pembacaan kalam ilahi oleh Rahmi Soraya. Dan sambutan dari ketua DPRD Sumatera Barat Ir. H. Hendra Irwan Rahim beliau  mengatakan bahwa Inyiak Canduang memang pantas diberikan penghargaan atas perjuangan beliau dalam islam dan pendidikan karna perjuangan Inyiak Canduang yang sangat banyak.
   
         Prof. Dr. H. Irwan Paryitno, SPsi, MSc, resmi membuka acara seminar pada pukul  11:30 dengan membaca Basmalah  "Syekh Sulaiman Arrasuli seorang tokoh yang penting dan beliau berhak sebagai Pahlawan Nasional, kiprah dan sepak terjang beliau tidak hanya di sumbar saja tapi sudah ketingkat nasional. Salah satu target kita yaitu menjadikan Inyiak Canduang sebagai pahlawan nasional" tutur Gubenur Sumatra Barat.

          Pada acara ini, diadakan dua sesi pembicaraan oleh narasumber pengusulan Syekh Sulaiman Arrasuli sebagai pahlawan nasional. Dan dijeda sementara untuk melaksanakan Shalat Dzuhur bersama dan makan siang.
   
          Saat sesi kedua Nopriasman, salah seorang narasumber mengatakan bahwa "Syekh Sulaiman Arrasuli berhak mendapatkan banyak gelar seperti ulama, pendidik, pejuang dan gelar lainnya". Dan Armanis, seorang majlis guru MTI-Canduang juga mengatakan bahwa "Syekh Sulaiman Arrasuli  seorang yang disiplin yang memberikan makna kecil tapi mempunyai manfaat yg banyak".
   
          Acara seminar berjalan dengan antusias dan ditutup oleh Kakanwil Kementrian Agama Provinsi Sumatera Barat pada pukul 15.30  dengan menyampaikan beberapa pantun.||DEN-FJ-JUSTIC
Justic Media

Situs ini adalah ruang publikasi berita dan informasi dan karya seni santri-santri Pondok Pesantren MTI Canduang, Agam, Sumatera Barat, Indonesia yang dikelola oleh Jurnalis Santri Tarbiyah Islamiyah Canduang sejak Selasa 07 Agustus 2007

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama